Langsung ke konten utama

Postingan

Jangan Rindu

Oleh:@baqirmadani Pernahkah kamu merindu? Ya, barangkali, semua orang yang hidup di dunia ini, juga pernah merasakan rindu. Bagi kita seorang remaja, yang paling kita rindukan pastilah masa-masa kecil yang penuh keceriaan. Saat kita masih suka bemain di bawah rinai hujan, mengejar layangan, omelan ibu karena pulang kemalaman, dan suasana sederhana lainnya. Tentu, sangat salah jika rindu dibilang berat, sehingga Dilan melarang kita untuk merindu. “Jangan rindu, berat. Cukup aku saja.” Kata Dilan dalam novel “Dilan 1990” .  Memang dari dulu orang-orang sering mengaitkan rasa rindu dengan kesedihan, dengan senja, dengan hujan dan hal-hal yang berbau nestapa dan nelangsa. Anggapan yang demikian sangatlah tidak benar. Sobat, sadarkah kamu, bahwa tidak semua rindu selalu mengarah pada penderitaan. Bahkan begitu banyak rindu yang sangat baik untuk kita coba, bahkan mungkin harus kita jaga. Jika rasa itu kita berikan pada orang yang haram untuk dirindukan, pastilah akibatnya membuat kita mera
Postingan terbaru

Restu Rida Orang Tua Ibu Bapak Segalanya

Dia Adalah Menantu Orang Tua Kita Oleh: M Hilman Haeikal “Barang siapa yang menikah, maka dia telah menyempurnakan separuh agamanya. Tinggal bertawakallah kepada Allah untuk menyempurnakan separuh yang lainnya.” (HR. At-Thabrani) Menikah adalah sebuah proses yang sakral. Tatkala undangan sudah tersebar. Tatkala tetamu berdatangan sambil melontarkan senyuman bahagia kepada sang mempelai. Makanan dan minuman tertata rapi di meja berhiaskan bermacam bunga menambah keindahan pemandangan. Lampu warna-warni dihias sedemikian rupa agar terlihat anggun. Pada saat itu pula ada sepasang muslim dan muslimah yang mulai gugup. Hatinya berdebar bukan main. Keringat dingin bercucuran disertai linangan air mata sebagai tanda kebahagiaan yang membuncah tak tertahankan. Hati mereka bergemuruh: bahagia, suka, senang, rindu, semua bercampur aduk menjadi satu. Sejurus kemudian, kata qabiltu nikahaha diucapkan oleh mempelai pria. Sejak saat itu status mereka berubah menjadi pasangan suami-istri, para bidad

Destinasi Wisata Off-road Yang Menantang

4 Destinasi Wisata Off-road Yang Menantang Oleh: Muhammad Hilman Haeikal Liburan akhir tahun semakin dekat, bingung mau melepas jenuh ke wisata mana? Tentunya untuk edisi kali ini Blutein Nasyith menyajikan wisata yang tidak kalah menarik. Rekreasi sembari memacu adrenalin dengan berwisata off-road bisa jadi pilihan yang tepat, dijamin bisa merasakan pemandangan indah yang tidak bisa dinikmati di hiruk pikuk kota. Pemandangan pegunungan yang indah dibarengi dengan kicauan burung menambah suasana apik ketika wisatawan berekreasi. Seperti jalur sempit, batu yang curam dan jalan yang berlumpur serta pemandangan hutan yang indah dan memesona. 1.        Wisata Off-road Taman Nasional Gunung Merapi           Terkenal dengan trek yang menantang, lokasi ini berada di Taman Nasional Gunung Merapi , kawasan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Untuk rutenya dimulai dari Muntilan menuju area Taman Nasional Gunung Merapi dengan rute yang harus dilalui sekitar 15 km dengan waktu tempuh kurang leb

Santri Seleb, Pantaskah?

  Oleh: Muhammad Hilman Haeikal Siapa sih yang tidak mau terkenal? Semua orang pasti mendambakan hal itu. Banyak dari mereka sampai mengaploud sesuatu yang tidak senonoh karena ingin menjadi viral. Orang yang menjadi sorotan publik ini dikenal dengan nama selebritis. Selebritis diadaptasi dari bahasa latin “celebritas”. Di bahasa inggris lebih dikenal dengan istilah “celebrated” atau “celebration”. Selebritis ini bisa juga dimaknai dengan seseorang yang sangat terkenal di masyarakat serta menjadi perhatian publik. Menjadi selebritas tidak semuanya dari kalangan artis yang sering nongol di tv. Selebritis bisa juga dari kalangan santri yang kesehariannya mengaji. Lah, di zaman sekarang ini menjadi selebritas sangatlah mudah, dengan banyaknya media sosial, kita bisa menarik perhatian publik dengan postingan di akun media sosial kita. Melewati facebook, instagram, twitter dan masih banyak lagi. Lantas bagaimana jika kata selebritas ini kita gandeng dengan kata santri? Pantaskah jika sa

Amira

  Oleh: Muhammad Hilman Haeikal*   Namaku Hifni, Sulton Hifni Ramadhan. Sesuai dengan namaku. Aku lahir di bulan R amadhan . Namun, aku bingung sedari kecil aku tidak pernah dipanggil dengan nama asliku. Aku biasa dipanggil dengan sebutan L ora . sapaan anak kiai oleh orang M adura. Sejak kecil aku sudah diistimewakan oleh orang-orang di sekitarku, mulai dari makan ada yang menyiapkan, jika aku lewat di kerumunan santri mereka semua pada minggir memberikan jalan kepadaku dengan tangan menyilang membentuk huruf x disertai dengan kepala tertunduk takzim. A ku hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Penghormatan yang terlalu berlebihan menurutku. Kadangkala ada yang mencium tanganku. Awal mulanya perlakuan seperti ini tidak masalah bagiku. Akan tetapi , ketika umurku sudah mulai beranjak dewasa, perlakuan seperti ini justru membuatku risih. Aku ingin menjadi seperti anak pada umumnya, bebas pergi ke mana saja seorang diri tanpa ditemani oleh khaddam , atau bermain selayaknya anak biasa

Dengan Apa

Entahlah Muhammad Entah dengan apa lagi aku mampu menguraikan rindu terhadapmu Siapa sebenarnya Engkau wahai Muhammad . Dari surau-surau desa Yang kudengar hanyalah syair-syair cinta untukmu Tuhan serta Malaikat-Nyapun bersholawat atasmu . Wahai yang orang-orang sebut Baginda Entah dengan apa lagi aku mampu menguraikan rindu terhadapmu Bila seluruh urat syarafku telah penuh oleh cinta Dan nadiku mendenyutkan namamu . Entah dengan apa lagi aku mampu menguraikan rindu terhadapmu Wahai kekasih yang bunga-bunga bermekaran menyambut kelahiranmu Bila esok air mataku kering dan jasadku sirna Dengan Apa lagi aku mampu menyampaikan mahabbah serta kerinduan ini kepadamu ❤

Merah Putih

Oleh: Muhammad Hilman Haeikal Merah putih, Indonesiaku Merah itu darah Putih itu tulang Tak kenal rasa lelah Berjuang dalam perang   KH. Moh Hasyim Asy’ari Didukung oleh para santri Berjuang mengorbankan nyawa Untuk mengibarkan sang saka   K. Sa’doellah mangkat ke hutan-hutan bergerilya Dengan senjata dzikir dan do’a K. Abdul Jalil rela wafat Menghadang sekutu terlaknat Sidogiri banjir darah bersama Hizbullah Hanya demi NKRI, mereka rela mati   Selamat dirgahayu negaraku Aku sangat bangga lahir di tanah airmu Dengan segudang suku bangsa, agama dan bahasa Semoga kau jaya selalu, tambah makmur dan maju   Selamat Merdeka Negaraku